BERITA KLATEN – Untuk mengenang peristiwa gempa bumi 13 tahun lalu ribuan Umat Islam se Kecamatan Gantiwarno dan sekitarnya melakukan dzikir dan sholawat di lapangan Desa Gesikan, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (22/6/2019) malam.
Dari jumlah ribuan Umat Islam di Kecamatan Gantiwarno dan sekitarnya datang dari seluruh Jemaat Muslim dari masjid-masjid yang ada di wilayah Kecamatan Gantiwarno. Umat Islam yang hadir mengikuti dzikir dan sholawat untuk merenungi peristiwa gempa bumi 13 tahun lalu adalah para ibu-ibu, bapak-bapak, kaum muda, dan juga remaja. Dzikir dan sholawat yang dipimpin atau dipandu oleh Maulana Habib Idrus Bin Alwy umat Islam mengikutinya penuh khusuk.
Nampak hadir dalam dzikir dan sholawat tersebut Muspika Gantiwarno. Kapolsek Gantiwarno AKP Kanang dan Danramil Gantiwarno ikut duduk di panggung bersama Habib Idrus Bin Alwy yang dihadirkan dari Pekalongan. Camat Gantiwarno Hj Lilis Yuliati duduk bersama ibu-ibu peserta dzikir dan sholawat. Nampak hadir juga dalam dzikir dan sholawat tersebut pejabat di Kecamatan Gantiwarno, juga tokoh masyarakat se Kecamatan Gantiwarno.
Sekretaris Panitia Dzikir dan Sholawat Ahmad Paidi Aji pada wartawan mengungkapkan Bupati Klaten Hj Sri Mulyani sedianya akan hadir dalam dzikir dan sholawat untuk mengenang peristiwa bencana gempa bumi tektonik 27 Mei 2006 lalu, namun karena ada keperluan mendadak yang penting maka beliau tidak dapat hadir dalam dzikir dan sholawat.
Lebih lanjut Ahmad Paidi Aji menuturkan renungan gempa bumi yang terjadi 13 tahun lalu agar dimengerti oleh generasi muda atau anak-anak yang waktu peristiwa gempa bumi tektonik belum lahir. Gempa bumi yang memporak porandakan wilayah Kecamatan Gantiwarno dan sekitarnya.
Menurut Ahmad Paidi Aji tema dzikir dan sholawat adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Harga Mati Dan Umat Islam Bersatu se Kecamatan Gantiwarno. Ketua Panitia Dzikir dan Sholawat Wuri Setyawan ketika diwawancarai wartawan antara lain mengungkapkan persatuan umat Islam perlu dijaga. Meskipun pada Pemilu lalu mempunyai pilihan berbeda tidak perlu dipersoalkan. Persatuan demi NKRI perlu dijaga terus. Pilihan boleh berbeda namun tidak akan mencabik NKRI.(ksd)