BERITA KLATEN-Tawur Kesanga merupakan bagian ritual dalam merayakan hari Suci Nyepi bagi umat agama Hindu. Sehubungan dengan adanya wabah virus corona (covid-19) ritual Tawur Kesanga tetap diadakan tetapi secara tertutup.
Demikian dikatakan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Klaten I Gusti Gde Hendrata Wisnu, ketika Konferensi PERS Kantor Unit TWC Prambanan sehari menjelang diselenggarakan ritual Tawur Kesanga di Kompleks Candi Prambanan, Senin (23/3/2020) siang. Dalam Konferensi PERS yang dihadiri puluhan wartawan dari media online, cetak, radio, dan televisi I Gusti Gde Hendrata Wisnu menegaskan ritual Melasti, Tawur Kesanga, dan Brata Nyepi merupakan ritual yang tidak terpisah dari rangkaian Hari Suci Nyepi yang wajib dilaksanakan. Kemudian mengingat adanya wabah virus corona (covid-19) dalam perkembangan terakhir, maka peserta untuk ritual Tawur Kesanga dibatasi hanya 60 orang. Ritual Tawur Kesanga pesertanya cukup melibatkan antara lain Manggala Upacara, Pinandita, Sarati Banten, dan panitia yang ditunjuk. “Dalam ritual Tawur Kesanga ini bersifat tertutup. Karena Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan juga diberlakukan tutup beberapa hari lalu sehubungan adanya wabah corona,”tutur I Gusti Gde Hendrata Wisnu menjelaskan. Menurut I Gusti Gde Hendrata Wisnu skala ritual Tawur Kesanga diperkecil.
Kemudian, lanjut I Gusti Gde Hendrata Wisnu yang didampingi Ketua Panitia Hari Suci Nyepi Yanto, sebanyak 60 orang yang akan mengikuti ritual Tawur Kesanga akan dilakukan secara protokoler. Ialah peserta yang datang akan diperiksa suhu badannya oleh petugas Satpam TWC Prambanan. Kemudian peserta Tawur Kesanga di area Wisnu Manggala agar mencuci tangannya menggunakan cairan hand sanitizer yang disediakan oleh panitia. Dalam kegiatan doa Tawur Kesanga ada mata acara yang ditiadakan. Antara lain yoga dan bersih-bersih di komplek candi dihilangkan. Kemudian doa untuk keselamatan bangsa dan Negara Indonesia akan diadakan.
Pejabat TWC Prambanan Haryono, yang juga ikut mendampingi konferensi PERS, pada wartawan mengungkapkan petugas keamanan TWC Prambanan akan menjaga kelancaran peserta yang ikut ritual Tawur Kesanga. Peserta agar menunjukkan tanda ID Card. Bila tidak menunjukan ID Card tidak diperbolehkan masuk. Kemudian bila ditanda suhunya menunjukan angka 37,5 maka akan diisolasi.
Ketua panitia Hari Suci Nyepi tahun 1942 Saka, mengungkapkan perayaan Hari Suci Nyepi untuk menyucikan umat Hindu. Umat Hindu yang tidak dapat mengikuti kegiatan ritual Tawur Kesanga bersama agar tetap bersembahyang di rumah masing-masing. Kemudian hal-hal lain yang belum diatur dalam surat ini, dapat merujuk pada surat PHDI pusat, maupun PHDI Jawa Tengah. Yanto selaku ketua panitia perayaan Hari Suci Nyepi berjalan lancar, umat Hindu dapat menjalankan brata Nyepi.(ksd)