Search

Sarasehan Kerukunan Membangun Kebersamaan Dalam Perbedaan

BERITA KLATEN –  Sekertaris Jendral (Sekjen) Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia yang juga sebagai Ketua FKUB Provinsi Jawa Tengah KH.Taslim Syahlan mengatakan bahwa Moderasi beragama merupakan ikhtiar membangun kerukunan dalam perbedaan , membangun jalan tengah, menghargai orang lain dan pandangannya, membangun dialog dan komunikasi, saling memberi dan berbagi, tidak merasa diri lebih dari yang lain.

Hal itu disampaikan Taslim Syahlan saat menghadiri acara Sarasehan Kerukunan di Desa Jetis, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang diinisiasi oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah, Jumat (17/11/2023).

“Kunci terjalinnya kerukunan umat beragama adalah dengan membangun komunikasi. Organisasi akan berjalan manakala ada komunikasi ada koordinasi, umat beragama akan terjalin kerukunan manakala antar umat beragama bisa saling komunikasi dan memahami perbedaan satu sama lain,” katanya.

Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Musta’in Ahmad mengatakan sarasehan kerukunan umat beragama bertujuan sebagai sarana silaturrahmi dan dialog umat beragama, penguatan peran tokoh agama dalam memelihara kerukunan antar umat beragama, serta sebagai langkah antisipasi terhadap timbulnya konflik antar umat beragama.

“Saresehan ini diikuti para tokoh lintas agama, tokoh umat Islam, Kristen, Katolik di tingkat Rukun Tetangga (RT) Seksi Kerukunan Umat Beragama (KUB), perwakilan pengurus FKUB, PKUB Kecamatan dan Desa, perangkat Desa dan pengurus DPD Desa Jetis, serta perwakilan dari kantor Kemenag Klaten,” katanya.

no

Ketua FKUB Kabupaten Klaten KH.Syamsuddin Asyrofi selaku narasumber menyampaikan upaya pentingnya membangun kerukunan umat beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yakni dengan mengoptimalkan Peran tokoh agama dan tokoh masyarakat diharapkan mempunyai sikap uswatun hasanah/keteladanan, pembinaan intern agama yabg perlu diintensifkan dalam memupuk jiwa yang agamis.

“Sosialisasi, sinkronisasi konsolidasi intern agama perlu mendapat dukungan dari tokoh agama. Kepedulian kepada dhuafa perlu ditingkatkan sehingga dapat mengurangi kesenjangan. Tokoh agama sebagai motor kehidupan senantiasa menanamkan kepekaan ukhuwah,” pungkasnya.

Taslim Syahlan menambahkan bahwa Guna menguatkan implementasi moderasi beragama perlu didukung dengan skenario “Restorasi Beragama”.

“Ada empat pilar dalam skenario restorasi beragama. Yakni, beragama tuntas, soliditas, sinergitas, dan integritas,” pungkasnya.

 

Penulis: Moch.Isnaeni

Editor : ksd

Cloud Hosting Indonesia

Tinggalkan Komentar