Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) sangat cocok untuk menanamkan semangat nasionalisme dan melatih mandiri bagi generasi muda. Karena itu Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah didukung Kwarda Jawa Tengah menyelenggarakan Jambore Nasionalisme dan Ekstrakurikuler Kepramukaan 2015 di Dodiklatpur Klaten, Kamis s/d Sabtu (19-21/11).
Jambore tersebut merupakan program pembinaan nasionalisme dan karakter bangsa di Provinsi Jawa Tengah. Maka menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Kartono, jambore nasionalisme ini menjadi agenda tahunan. Tiap tahun akan diselenggarakan secara rutin. Kemudian tempatnya bergantian. Tahun 2015 ini merupakan jambore nasionalisme ke-4. Kali pertama jambore nasionalisme diselenggarakan di Karanggeneng Semarang, kedua di Sukoharjo, ketiga di Armed Magelang, dan ke-4 di Dodiklatpur Klaten.
Menurut Kartono ketika diwawancarai Klaten Direktori seusai bertindak sebagai pembina upacara pembukaan Jambore Nasionalisme dan Ekstrakurikuler Kepramukaan 2015 di lapangan utama Dodiklatpur, Kamis (19/11) sore, alasan latar belakang diadakannya jambore tersebut antara lain ia mengatakan karena melihat fenomena akhir-akhir ini adanya dekadensi moral. Ada generasi muda yang mulai pudar semangat nasionalismenya. Adanya gerakan Pramuka dengan penyelenggaraan Jambore ini akan menanamkan semangat nasionalisme. Harapan dari adanya kegiatan ini adalah nanti akan muncul dari mereka semangat nasionalisme yang tinggi. Cinta terhadap tanah air melekat luar biasa, sehingga punya sikap perilaku kebangsaan sebagai mana yang kita harapan bersama Bangsa Indonesia. Menurut Kartono sesuai undang-undang Pramuka, yang disebut gerakan Pramuka adalah Pramuka yang sedang menyelenggarakan kegiatan Jambore Nasionalisme ini. Kepengurusan Pramuka mulai dari Kwarnas, Kwarda, Kwarcab, dan Kwaran.
Sambutan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nur Hadi Amiyanto yang dibacakan Kartono antara lain mengatakan pertama, hendakanya dalam mengikuti jambore ini menjadi sarana belajar, berkarya dan membangun semangat persatuan sebagai sesama anak bangsa. Manfaatkanlah Jambore untuk menjalin persahatan dan kebersamaan di antara kalian. Kedua ikutilah seluruh kegiatan Jambore ini, dan serap pengalaman, pengetahuan, dan ketrampilan seluas-luasnya. Pererat persahabatan dan keakraban dengan rekan-rekan dari daerah lain. Ketiga, usai Jambore ini teruslah mengikuti kegiatan sesuai yang dijadwalkan oleh sekolah masing-masing, dan teruslah belajar. Keempat, tanamkan kebanggaan kalian sebagai anak Jawa Tengah, dan Anak Indonesia. Kelima, jadilah remaja yang aktif, kreatif, dan energik. Jauhi kegiatan yang tidak bermanfaat yang merusak masa depan kalian. Ajak rekan-rekan kalian untuk mengisi kegaiatan, dan waktu luang di luar jam sekolah dengan kegiatan yang bermanfaat. Yang dapat kalian jadikan sebagai bekal ketika dewasa kelak. Persiapkanlah diri kalian semua dengan baik, untuk melanjutkan kepemimpinan di negeri ini, di masa yang akan datang. Juga ditegaskan media Jambore ini sebuah fase membangun diri untuk tujuan yang lebih luas, yakni upaya mempersiapkan diri menyambut tongkat estafet kepemimpinan yang mau tidak mau harus kalian terima.
Peserta jambore adalah perwakilan SMP, SMA, dan SMK dari 35 Kabupaten /Kota se Jawa Tengah. Penyelenggaraan Jambore Nasionalisme dan Ekstra Kurikuler Kepramukaan bekerja sama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, dengan Kwarda Jawa Tengah, serta Dodiklatpur Kodam IV Diponegoro. Jumlah peserta kurang lebih 800-an siswa.
Dalam upacara pembukaan Jambore tersebut hadir Kepala Dinas Pendidikan Klaten Pantoro beserta pejabat struktural lainnya, Kapolres Klaten AKBP Langgeng Purnama, Kasdim Klaten Mayor Inf Yahmin, para kepala SMP, SMA, SMK, dan tamu undangan lainnya. Sebelum upacara pembukaan Jambore Nasionalisme dimulai, dilakukan defile dari kontingen peserta Jambore. Ketika defile berlangsung mendapat perhatian dari para tamu undangan. Dengan kegiatan Jambore ini semoga semangat nasionalisme tertanam dan terpatri di hati para remaja.