BERITA KLATEN – Peserta festival ketoprak dari Manisrenggo lakon Sirnaning Angkara Ing Singosari bermain mengagumkan. Pentas pada malam ke-2 di Kompek RSPD Klaten, Jateng, peserta dari Manisrenggo para tokoh memerankannya penuh totalitas, Selasa (16/7/2019).
Lakon Sirnaning Angkara Ing Singosari menceritakan ada tokoh yang ambisius untuk menduduki tahta raja dan ingin menguasai segalanya. Sampai hal percintaan tokoh yang bernama Darpo ingin memaksakan Trusti agar mau dijadikan isteri. Sikap Darpo yang bengis juga diperlakukan pada patih Toya dan isterinya. Karena Toya sebagai ayah Trusti tidak setuju pada Darpo yang akan mengambil Trusti dijadikan isterinya. Selain itu Tristi tidak mau dijadikan isteri Darpo, karena Darpo punya karakter atau watak bengis. Watak bengis itu karena Darpo membunuh Jatmiko.
Sikap untuk mencegah agar Trusti tidak diambil sebagai isteri Darpo, Toya menyuruh Trusti pergi berguru ke Tumapel. Karena Toya menyuruh Trusti pergi ke Tumapel, Darpo lalu marah. Karena itu Patih Toya dan isterinya dimasukkan kedalam penjara.
Suatu saat Trusti yang berubah berperan sebagai seorang laki dengan nama Trusto kemudian pergi ke Singosari untuk membalas kematian Jatmiko. Setelah sampai di Singosari melihat Toya dan isterinya dipenjara kemudian Trusto melepaskan dari penjara atau tahanan. Kemudian Trusto perang dengan Darpo. Kemudian Trusto berhasil membunuh Darpo. Saat menjelang kematian Darpo, kemudian Darpo menyatukan Trusti dengan Kayun untuk hidup berkeluarga. Atas kematian Darpo akhirnya angkara di Singosari sudah hilang.
Dari lakon Sirnaning Angkara Ing Singosari ada ajaran nilai moral bagi penonton festival ketoprak yang dipentaskan oleh peserta festival dari Kecamatan Manisrenggo. Pantauan Berita Klaten, ketika ketoprak dari Manisrenggo tampil prnonton nampak memperhatikan serius. Para pemeran yang melakukan akting penuh totalitas inilah yang layak ditonton sampai tuntas. Gerakan-gerakan dalam bloking sudah elok dipandang.
Camat Manisrenggo Wagiya Gambir nampak serius memperhatikan pentasmya ketoprak dari Kecamatan Manisrenggo. Dengan sikapnya memperhatikan pentas dari Manisrenggo, Wagiya Gambir yang didampingi isterinya nampak puas. Ketika naik ke panggung Wagiya Gambir penuh suka cita menerima bantuan dana untuk pembinaan seni ketoprak di Manisrenggi.
Kelompok ketoprak dan karawitan dari Manisrenggo ini bernama Renggo Budoyo, dipimpin oleh Landung Wardi. Pelatih ketoprak Supriysdi Kampret mengatakan persiapan untuk festival ini latihan sebanyak 3 kali. Dalam latihan juga tidak kompak. Latihan tidak lengkap. Supriyad Kampret merasa puas dan senang karena yang pentasnya ketoprak baik. (ksd)