PRAMBANAN (BK). Momentum pelepasan siswa kelas IX SMP Negeri 1 Prambanan, menjadi ajang berkreasi bagi siswa. Bertempat di halaman SMP Negeri 1 Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, siswa menampilkan bakat seninya, Sabtu (4/6). Penampilan para siswa dan siswi dalam berseni mendapat aplaus dari para siswa dan tamu undangan.
Penampilan Putri dalam kreatifitas seni baca puisi, ia tampil tidak ada rasa minder dan membacanya penuh penghayatan. Sorak sorai dari teman-temannya membahana, sehingga menyemangati Putri untuk membaca puisi. Selain Putri, seorang siswa bernama Bimo Aviv Wibowo kelas VIII juga menampilkan bakat seni tarinya. Bimo Aviv Wibowo ketika menampilkan Tari Klono kelihatan terampil dan luwes. Ia kelihatan sudah menjadi penari yang masuk kategori profesional. Informasi yang didapat dari beberapa guru di SMP Negeri 1 Prambanan, Bimo Aviv Wibowo sudah sering tampil di pentas Ramayana. Bahkan ada seorang gurunya mengatakan Bimo Aviv Wibowo sudah menjadi pemain inti Ramayana di Taman Wisata Candi Prambanan. Ini cukup membanggakan bagi SMP Negeri 1 Prambanan.
Penampilan seni tari selain Bimo Aviv Wibowo, juga ada tiga orang siswi SMP Negeri 1 Prambanan juga menampilkan Tari Gambyong yang cukup elok juga. Gerakan tari gambyong oleh tiga siswi sangat apik dan penuh pesona. Gestur para penari Gambyong cukup menguasai bloking panggung. Sehingga hadirin yang memperhatikan nampak penuh antausias.
Bakat para siswa-siswi SMP Negeri 1 Prambanan ternyata tidak hanya seni tari maupun baca puisi, tetapi para siswa-siswi juga punya bakat vokal dan main band. Maka dalam pentas seni (Pensi) Esperanza 2016 yang dibarengkan dengan pelepasan siswa kelas IX Esperanza (SMP Negeri 1 Prambanan) menjadi ajang untuk menampilkan bakat-bakat seninya para siswa dan siswi. Sehingga dalam momentum itu para siswa dan siswi juga memamerkan bakat seninya dalam mengerjakan majalah dinding, melukis, buat puisi, dan karya seni lainnya. Hasil karya seni dari para siswa dipajang di depan samping timur pintu gerbang SMP Negeri 1 Prambanan.
Dalam pentas seni ini salah seorang siswa kelas VIII A bernama Fredrik menampilkan kemampuannya melakukan story telling, ialah menceritakan dari buku cerita rakyat berjudul Sangkuriang. Dengan fasisnya ia bercerita menggunakan Bahasa Inggris. Fredrik nampak berbakat berkomunikasi lumayan lancar dengan menggunakan Bahasa Inggris. Melihat lancarnya menampilkan story telling, membuktikan Fredrik rajin belajar Bahasa Inggris. Secara singkat, sinopsis cerita Sangkuriang kurang lebihnya adalah, konon di tanah Pasundan hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi dengan seorang anak putranya bernama Sangkuriang. Pada suatu hari Sangkuriang berburu ke hutan, dan anjingnya yang bernama Tumang mengikuti kemana saja Sangkuriang pergi…dan seterusnya. Ketika Fredrik bergaya tampil menyampaikan story telling, teman-tamannya dan para guru penuh seksama memperhatikannya.
Kepala SMP Negeri 1 Prambanan Titin Windiyarsih, sebelum dia melepas atribut topi kebanggaan bagi siswa-siswi kelas IX SMP Negeri 1 Prambanan ia menyampaikan sambutan yang bernuansa memberi pesan-pesan pada para siswa kelas IX yang akan meninggalkan SMP Negeri 1 Prambanan. Pesannya yang disampaikan antara lain para siswa agar tetap berjuang terus di sekolah lanjutan. Kembangkan terus bakat-bakat yang positip, sehingga anak-anak tetap dapat berkreasi di sekolah lanjutan. Pesan yang diwanti-wantikan pada siswa kelas IX adalah ketika kalian sudah dewasa dan sukses agar selalu ingat pada sekolahmu SMP Negeri 1 Prambanan. Maka kelak bila sukses jangan berat hati untuk membantu pada SMP Negeri 1 Prambanan. Sehingga kelak SMP Negeri 1 Prambanan akan berkembang lebih baik lagi. Titin Windiyarsih juga mengungkapkan, siswa kelas IX SMP Negeri 1 Prambanan tahun ajaran 2015/2016 ini adalah siswa mbarep (sulung) untuk pendidikan dengan mengetrapkan kurikulum 2013, dan sebagai angkatan pertama yang mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Ini cukup membanggakan, karena pelaksanaan UNBK berjalan lancar, dan waktu pelaksanaan UNBK SMP Negeri 1 Prambanan juga dikunjungi oleh Menteri Pendidikan Anies Baswedan.
Titin Windiyarsih dalam sambutannya sempat menyampaikan kutipan kata mutiara ialah 1.Hari kelulusan adalah hari perhitungan. Anda menjadi penentu berdasarkan apa yang telah anda tanam. 2.Seperti kita pergi, kita ingat semua waktu yang kita habiskan bersama. Dan sebagian hidup kita berubah menjadi apapun, kita akan menjadi teman selamanya.
Tiga siswi menampilkan Tari Gambyong penuh mempesona. (p.kus)
Kemudian sebagai penutup sambutannya, Titin Windiyarsih menyampaikan pantun gubahannya sendiri sebagai berikut: Bunga megah bunga zaitun, Bunga melati semerbak mewangi, Jika ada ucap yang salah mohon diberi ampun, Sedalam hati melintas sanubari.
Setelah melepas atribut topi pada tiga siswa-siswi yang mewakili para siswa SMP Negeri 1 Prambanan, kemudian topi-topi atribut SMP Negeri 1 Prambanan diserahkan pada Ketua Komite SMP Negeri 1 Prambanan Sugiarto. Ini sebagai simbol penyerahan kembali para siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Prambanan pada orang tua siswa.
Hadir dalam pelepasan siswa kelas IX SMP Negeri 1 Prambanan dan Pensi 2016 antara lain perwakilan orang tua murid, perwakilan Muspika Prambanan, Kepala Desa Sanggrahan Topo Sawarno, dewan guru SMP Negeri 1 Prambanan, dan para tamu lainnya. Pejabat dari Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten yang hadir adalah Muh. Suryoto.
Pentas seni SMP Negeri 1 Prambanan berakhir sekitar pukul 12.00. Suasana terasa penuh kegembiraan. Rasanya tidak akan terlupakan bagi para siswa SMP Negeri 1 Prambanan. Dalam kesempatan itu para ketua kelas IX dari kelas IX A hingga kelas IX H mendapat piagam dari sekolah. (ksd)