BERITA KLATEN – Gerakan bagi zakat pada siswa fakir miskin di SMP Negeri 1 Jogonalan, Klaten, Jateng menjadi media pembelajaran peduli bagi siswa yang mampu, Jumat (31/5/2019) pagi.
Adanya gerakan siswa yang mampu peduli pada siswa fakir miskin di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Jogonalan sudah dipersiapkan dari jauh-jauh hari. Penggalangan zakat dilakukan sesuai ketentuan yang diatur. Demikian diungkapkan guru agama kelas 9 SMP Negeri 1 Jogonalan Iskandar Fanani ketika ditemui di sekolah setempat Jumat pagi. Lebih lanjut Iskandar Fanani mengatakan pengadaan zakat ada pilihan ialah ngumpulkan beras seberat 2,5Kg, atau memberi uang Rp30.000,-. Dana uang yang terkumpul sejumlah Rp8.870.000,-. Kemudian uang itu dibelikan beras yang dikemas setiap kemas berat 5Kg. Total kemasan beras yang akan dibagi ada 138 kemas. Pembagian zakat pada siswa yang kategori fakir miskin ada di 2 tempat. Ialah di gedung SMP Negeri 1 Jogonalan di barat dan di timur. Di timur ada 48 siswa yang dapat zakat, dan di gedung barat ada 90-an siswa. Selain zakat diberikan pada siswa fakir dan miskin, zakat juga dibagikan pada masyarakat sekitar SMP Negeri 1 Jogonalan yang juga fakir dan miskin. Iskandar Fanani dengan adanya kegiatan pengumpulan zakat di SMP Negeri 1 Jogonalan juga dilaporkan ke Basnas Klaten. Menurut Iskandar Fanani kegiatan bagi zakat sudah berjalan selama 9 tahunan.
Ketua Komite SMP Negeri 1 Jogonalan Sutarman, dengan adanya kegiatan menggalang zakat yang dibagikan pada siswa miskin dan fakir di SMP Negeri 1 Jogonalan ia memberi apresiasi mengenai kegiatan menggalang dan membagi zakat. Menurut Sutarman ini untuk melatih siswa yang orang tuanya mampu untuk berbuat mulia. Memperhatikan sesama temannya yang nasibnya belum beruntung. “Sikap peduli pada sesama yang fakir dan miskin sangat perlu ditanamkan pada para siswa,”ungkap Sutarman.
Kepala SMP Negeri 1 Jogonalan Endah Sulistyowati adanya giat penggalangan zakat di SMP Negeri 1 Jogonalan sesuai dengan ketentuan yang diatur untuk pengadaan zakat bagi fakir dan miskin. Sehingga Ramadhan berbagi, dan menginspirasi akan dirasakan bagi para siswa dan masyarakat sekitar yang kurang beruntung. “Pada bulan Ramadhan siswa yang beragama Islam melakukan tadarus, dan siswa yang non Islam menyesuaikan,”tutur Endah Sulistyowati.
Lebih lanjut Endah Sulistyowati mengajak para siswa dan dewan guru menjaga status SMP Negeri 1 Jogonalan yang menyandang Sekolah Adiwiyata. Karena itu ia menghimbau untuk tidak menggunakan plastik untuk membungkus apapun. Makanan yang dibawa siswa dan para guru agar pakai wadah yang selalu dipakai.
Pantauan Berita Klaten, beberapa siswa yang menerima zakat berupa beras nampak senang. Menurut siswa-siswa yang menerima zakat itu, mereka akan memberikan zakat beras itu pada orang tuanya.(ksd)