BERITA KLATEN – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Jogonalan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah siap memfasilitasi perangkat untuk pembelajaran daring bagi para siswa yang terkendala perangkatnya.
Demikian diungkapkan Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kurikulum SMP Negeri 1 Jogonalan Dyah Shofia ketika ditemui Berita Klaten.com di kantornya, Jumat (20/8/2021) siang. Dyah Shofia yang sapaannya Ibu Shofia, lebih lanjut mengatakan para siswa yang tidak punya perangkat berupa hand phone, atau hand phone (HP)-nya tidak dapat maksimal disuruh datang di sekolah. Di sekolah siswa dapat menggunakan perangkat komputer untuk mengikuti pembelajaran secara dalam jaringan (daring). Menurut Dyah Shofia, bagi siswa kelas 7 dan kelas 8 yang tidak mempunyai HP, atau HP-nya tidak maksimal untuk mengikuti pembelajaran secara daring menjadi kendala. Bagi siswa yang sudah punya HP, kendala yang muncul karena sinyal, juga kouta habis belum bisa beli.
Dyah Shofia juga menjelaskan, para siswa yang sudah mempunyai HP atau informasi teknologi (IT) sudah mengikuti pembelajaran secara daring dari rumah. Tentunya bagi para siswa yang sudah mempunyai HP, atau komputer /laptop tidak ada kendala. Dapat mengikuti pembelajaran daring secara zoom meeting. Bagi para siswa yang difasilitasi oleh sekolah mengikuti pembelajaran daring di sekolah.
“Pembelajaran lewat daring di SMP Negeri 1 Jogonalan dilaksanakan setiap hari. Jadwalnya hari Senin s/d Kamis dimulai pada pukul 07.30 – 10.30. Kemudian hari Jumat dan Sabtu pukul 07.30 hingga pukul 09.30. Para siswa yang difasilitasi perangkat untuk mengikuti pembelajaran lewat daring di sekolah harus menaati prokes ialah memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun pada air mengalir (3M),”tutur Dyah Shofia.
Dyah Shofia juga menjelaskan, dalam kondisi masa pandemi virus korona atau covid-19 targetnya para guru menjalankan tugasnya mendidik siswa secara maksimal. Kemudian para siswa yang mestinya mendapat pelayanan untuk belajar ilmu jangan sampai lose learning (kehilangan untuk belajar). Jadi siswa dapat mengetahui materi pembelajaran dari para guru.
Dyah Shofia berharap para guru dan semua siswa tetap semangat. Para siswa dapat belajar, jangan sampai kehilangan semangat.
Guru Bimbingan Konseling (BK) SMP Negeri 1 Jogonalan Sutarmi mengatakan siswa yang difasilitasi sekolah menggunakan perangkat IT untuk mengikuti pembelajaran secara daring jumlahnya ada 24 siswa. Rinciannya kelas 7 ada 15 siswa, dan kelas 8 ada 9 siswa.
Menurut Sutarmi, SMP Negeri 1 Jogonalan juga ada program home visit (kunjungan rumah) bagi siswa yang ada problem. Dari hasil home visit akhirnya didata ada 24 siswa yang mengalami problen mengikuti pembelajaran secara daring. Problem yang dihadapi siswa ada yang tidak mempunyai perangkat HP dan juga ada karena HP-nya tidak maksimal atau tidak dapat untuk mengikuti pembelajaran daring secara lancar. Ada gangguan sinyal karena koutanya habis, jadi cukup boros. Ia juga memberi pengertian pada siswa, belajar tidak hanya dari guru. Siswa dapat belajar dari perkembangan IT ialah lewat Google, Yotube, buku modul dan lainnya.
Subikat Muhammad Hakim seorang siswa kelas 7 menjawab pertanyaan mengenai mengikuti pembelajaran secara daring yang difasilitasi oleh sekolah ia mengatakan senang dan sudah berjalan baik.
Lain lagi siswa kelas 8 yang bernama Galih Pramono Putro, ia mempunyai HP namun ketika digunakan untuk mengikuti pembelajaran daring tidak lancar. Sinyalnya putus-putus hilang. Karena itu Galih Pramono Putro mengikuti pembelajaran daring menggunakan fasilitas perangkat IT di SMP Negeri 1 Jogonalan.
Kepala SMP Negeri 1 Jogonalan Endah Sulistyowati, ketika ditemui di kantornya mengatakan bahwa tadi pagi (Jumat 20/8 pagi) baru saja dikunjungi Bapak Dirjen Kementerian Pendidikan Bapak Jumeri. Kunjungan Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah di SMP Negeri 1 Jogonalan untuk melihat SMP Negeri 1 Jogonalan sebagai sekolah penggerak. Ada kendala atau tidak. Hal itu yang dibahas oleh Dirjen Pendidikan. Di SMP Negeri 1 Jogonalan yang sudah berbasis IT tidak ada masalah. Kunjungan Dirjen Pendidikan didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Wardani Sugiyanto dan pejabat lainnya.
Pada Berita Klaten Endah Sulistyowati mengungkapkan SMP Negeri 1 masuk sekolah penggerak. Karena itu sebagai sekolah penggerak mesti melakukan paradigma baru. Ialah menerapkan di abad 21 dan menerapkan merdeka belajar bagi siswa.
Endah Sulistyowati juga mengatakan adanya siswa yang difasilitasi sekolah menggunakan perangkat IT untuk mengikuti pembelajaran lewat daring di sekolah dengan wajib prokes tidak ada masalah.
Menurut Endah Sulistyowati, adanya pandemi virus korona atau covid-19 bagi SMP Negeri 1 Jogonalan dapat diatasi. Tentunya materi pembelajaran perlu adanya penyederhanaan kurikulum dalam masa pandemi ini. Kendala yang ada masalah sinyal. Hal itu sudah dapat diatasi. Siswa yang pembelajaran daring difasilitasi sekolah datang di sekolah wajib disiplin prokes.(ksd)