BERITA KLATEN – Dalam membentuk tim peserta aubade untuk penurunan bendera hari Minggu (17/8/2025), Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Klaten secara terbuka bagi semua siswa yang berminat, tidak ada unsur diskriminasi.
Demikian dikatakan Kepala SMP Negeri 2 Klaten, Jawa Tengah Tonang Juniarta, ketika ditemui wartawan di kantornya, Selasa (26/8/2025) siang.
Lebih lanjut Tonang Juniarta menuturkan, di SMP Negeri 2 Klaten dalam rekrutmen peserta tim aubade, pembina agar berkoordinasi dengan Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kesiswaan yang membidangi. Pembina dan Wakasek Kesiswaan dalam rekrutmen membentuk tim aubade, sudah dibekali ada standart operasional prosedur (SOP). Untuk membentuk tim aubade adalah terbuka untuk semua siswa atau murid yang berminat mengikuti Aubade.
Ada 10 ketentuan untuk mengikuti aubade ialah: 1.Diikuti semua siswa atau murid yang berminat, 2. Partisipasi dibuka seluasnya bagi semua siswa, 3.Siswa mesti punya phisik dan mental yang baik, 4. Siswa punya sikap disiplin dan tanggung jawab yang tinggi, 5. Dapat kerja sama dalam tim, 6.Dapat merespon instruksi dengan baik, 7.Percaya diri dan semangat tinggi, 8.Mempunyai sikap reseliasi yang tinggi, 9.Mempunyai postur tubuh tinggi / baik sesuai kebutuhan, rela mengikuti latihan, 10.Bebas dari perundungan dan tindakan diskriminasi.
Ini semua tidak terlepas dari ekspektasi penilaian sesuai kriteria yang ditentukan. Tonang Juniarta mengatakan sejak awal rekrutmen tim aubade ada 74 siswa. Namun yang dibutuhkan untuk aubade berjumlah 50 siswa, sehingga ada 24 siswa yang tereliminasi tidak ikut aubade. Menurut Tonang Juniarta, Ayodya siswa kelas 9 bukan satu-satunya siswa yang tereliminasi.
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai Ayodya yang belum masuk sekolah selama ini, Tonang Juniarta mengatakan siswa tersebut tidak masuk sekolah sejak tanggal 19 Agustus 2025 lalu.
Upaya pihak SMP Negeri 2 Klaten sudah melakukan kunjungan menemui orang tua siswa. Tonang Juniarta siap untuk membantu mendampingi Ayodya dengan menghadirkan Psikolog.
Tonang Juniarta menyayangkan adanya berita di media sosial mengenai diskriminasi di SMP Negeri 2 Klaten untuk ikut aubade harus memakai hijab (jilbab). Hal itu disanggah oleh Tonang Juniarta. Menurut Tonang Juniarta berita di media sosial itu tidak benar.
Di SMP Negeri 2 Klaten untuk menanamkan semangat toleransi dan nasionalis ada Proliga (Program Literasi Agama) ialah: untuk Agama Hindu Dharma Sadhana, Agama Islam BTA, Taafid, Agama Kristen Krista Centro, dan untuk Agama Katolik Angelus.(ksd)
