Klaten (22/07/2023) – Kemampuan untuk berkomunikasi dalam bahasa asing, dalam hal ini khususnya bahasa inggris, tentu menjadi poin plus di era modern seperti sekarang ini. Begitu banyak peluang bagi semua lapisan masyarakat untuk mengembangkan kemampuan linguistiknya dalam rangka menghadapi tuntutan globalisasi yakni tentang pentingnya mampu berbahasa inggris. Kemudahan untuk mengakses informasi, termasuk pembelajaran juga terbuka lebar bagi masyarakat kita. Oleh karena itu, belajar bahasa inggris tidak harus secara formal di sekolah. Bagi mereka yang kurang beruntung dan belum memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan formal di sekolah masih bisa mempelajari bahasa inggris secara otodidak dan non-formal lewat media internet di rumah masing-masing.
Pelaksanaan program belajar bahasa inggris bersama anak-anak di Desa Cetan ini diharapkan mampu membangkitkan rasa ingin tahu mereka tentang bahasa inggris dan membuat mereka memiliki ketertarikan untuk mendalami. Selain itu, program belajar bersama ini juga bertujuan untuk meningkatkan keberanian mereka untuk berbicara bahasa inggris di depan umum. Peningkatan keberanian tersebut ditempuh dengan cara memanggil total tiga anak-anak untuk maju ke depan dan melakukan perkenalan nama, usia, tempat tinggal, hobi, dan cita-cita mereka dalam bahasa inggris. Ternyata tantangan sederhana semacam ini sangat menarik minat mereka dan tak sedikit dari mereka yang saat itu mengangkat tangan untuk berlomba-lomba maju ke depan dan memperkenalkan diri dalam bahasa inggris.
Memanfaatkan metode mengajar sederhana yakni kertas poster bergambar ternyata mampu membuat anak-anak Desa Cetan tertarik untuk menuangkan seluruh perhatian mereka dalam proses pembelajaran bahasa inggris ini. Pada awalnya, kegiatan belajar bersama diawali dengan menunjukkan kepada mereka bagaimana cara melakukan perkenalan diri sederhana secara verbal dan tertulis seperti yang sudah tertera di poster. Kemudian setelah belajar terkait perkenalan, kami belajar nama-nama hobi dalam bahasa inggris untuk memperkenalkan mereka bahwa hobi anak laki-laki tidak terbatas hanya pada bermain bola saja dan hobi anak perempuan tidak terbatas pada memasak saja. Ketika proses pengenalan nama-nama hobi dalam bahasa inggris ini, anak-anak Desa Cetan sangat tertarik karena banyak nama-nama hobi yang mereka sukai tetapi belum pernah mengetahui apa bahasa inggris dari kosakata hobi tersebut.
Penulis: Stefani Deyra Tiarasari/Hubungan Internasional Universitas Diponegoro Semarang
