Search

Tawuran Suporter PSS Sleman VS Suporter PSIM Yogyakarta Akhirnya Damai

BERITA KLATEN – Tawuran antara sporter PSS Sleman dengan sporter PSIM Yogyakarta di depan Kafe New Normal yang berada di Desa Danguran, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, Jateng berakhir damai, Sabtu (11/12/2021).

Dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Polres Klaten, Selasa (14/12),  KBO Sat Reskrim Polres Klaten IPTU Pol Eko Pujiyanto mengungkapkan diselesaikan secara restorasi justice (kekeluargaan). Mediasi yang dilakukan Polres Klaten akhirnya kedua belah sporter menyatakan sepakat berdamai.

Lebih lanjut IPTU Pol Eko Pujiyanto menuturkan mediasi antara sporter PSS Sleman dengan PSIM Yogyakarta dilakukan di ruang Sat Reskrim Polres Klaten pada Minggu (12/12) pada malam hari. Proses mediasi dihadiri oleh 4 pihak ialah: 1.Yudhi Seiyantara selaku Korlap BCS PSS Sleman, 2.Santosa Budi Hartono Ketua The Maident sporter PSIM Yogyakarta, 3.Pihak keluarga korban, dan 4.Pihak keluarga pelaku.

Menurut IPTU Pol Eko Pujiyanto kesepakatan atau putusan yang dituangkan antara lain: 1.Kedua belah pihak sepakat bahwa permasalahan tersebut diselesaikan cara kekeluargaan, sepakat untuk tidak menuntut secara hukum baik pidana maupun perdata. 2.Pelaku bersedia minta maaf pada korban secara lansung maupun melalui media twitter, dan kedua belah pihak sanggup menjaga kondusifitas dan ketertiban masing-masing suporter supaya kejadian yang sama tidak terulang lagi. 3.Pelaku menyesali perbuatannya, dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan serupa. Bilamana di belakang hari ternyata melakukan/mengulangi perbuatan serupa baik terhadap korban maupun orang lain, maka bersedia perkaranya diproses sesuai hukum. 4.Kedua belah akan selalu menjaga silaturahmi. 5.Pelaku bersedia memberi tali asih kepada korban untuk membantu beaya pengobatan.

Dalam kesempatan konferensi pers di Polres Klaten, Wawan Susanto yang timggalnya di Pedan, ia juga suporter PSS Sleman namun ia tidak berada di tempat kejadian perkara.  Wawan mengatakan awalnya sekitar pukul 14.30 nonton bareng di Ngupit pertandinngan sepak bola antara PSS Sleman melawan Persela Lamongan. Kemudian selesai nonton bareng, diperkirakan suporter PSS Sleman yang rumahnya  Wedi,  Gantiwarno, juga  Gedangsari Kabupaten Gunungkidul pulang. Sekitar 40-an orang suporter naik sepeda diperkirakan akan pulang. Sampai di depan Kafe New Normal Danguran, Klaten Selatan teriak-teriak dan mengucapkan kata-kata nada mengejek. Kebetulan beberapa suporter PSIM Yogyakarta sedang ada kegiatan ulang di Kafe New Normal. Karena para suporter kebanyakan masih usia muda merasa tersinggung, dan emosi. Kemudian terjadi tawur  di jalan sekitar Kafe New Normal.  Ia mewakili suporter PSS Sleman menyesal atas kejadian tawuran itu. Kejadian ini menjadi pelajaran baginya, dan tidak akan mengulangi lagi.

Kemudian Dwi Sigit Kurniawan  suporter PSIM Yogyakarta selaku Korwil Bayat mengatakan terjadinya tawuran antara suporter PSS Sleman dengan suporter PSIM Yogyakarta mungkin karena mis komunikasi.  Iya juga menyesali terjadinya tawuran. Dwi Sigit K menegaskan peristiwa tawuran antar suporter PSS dan PSIM menjadi pembelajaran semuanya.

Selesai konferensi pers Wawan Susanto dengan Dwi Sigit Kurniawan berjabat tangan yang disaksikan Sat Reskrim Polres Klaten, dan media yang meliput.

Yang menjadi keprihatinan warga sekitar Klaten, tawuran yang terjadi di sekitar Kafe New Normal  hari Sabtu (11/12) sore lalu ada anak-anak muda dari Kabupaten Klaten. IPTU Pol Eko Pujiyanto mengatakan dukungan suporter yang berbeda dapat menyebabkan tawuran. Menurut Eko Pujiyanto yang menjadi korban luka adalah Rangga Aditia Pratama.(ksd)

Cloud Hosting Indonesia

Tinggalkan Komentar