BERITA KLATEN – Nguri-uri tradisi sadranan dengan udik-udik Mbah Bolu di Dusun Dalangan, Desa Kalitengah, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah tidak diguyur hujan, Jumat (28/2/2025).
Seperti biasanya, setiap sadranan di lokasi petilasan bangunan Masjid Mbah Bolu yang berada di halaman rumah milik Sabari diawali doa bersama secara Islami. Kemudian setelah selesai doa bersama yang diikuti oleh bapak-bapak warga dusun Dalangan, dilanjutkan persiapan untuk udik-udik uang koin.
Udik-udik koin mata uang dilakukan puluhan orang yang hidupnya termasuk beruntung atau sukses. Warga yang mengikuti rebutan mata uang koin yang disebar ada ratusan orang, terdiri anak-anak usia sekolah dasar, kaum remaja, kaum muda, dan ada kaum ibu juga yang ikut rayahan/rebutan.
Sabari ketika diwawancarai wartawan, antara lain mengungkapkan, warga yang sodakoh sebar koin mata uang ada puluhan orang. Warga masyarakat Desa Dalangan yang merantau di luar Klaten, kemudian sukses, dalam moment sadranan begini mereka pulang ke Dusun Dalangan untuk ikut sodakoh menyebarkan koin mata uang. Dituturkan Sabari, para sodakoh menyebarkan uang dari petilasan bangunan Masjid Mbah Bolu. Koin mata uang yang disebarkan totalnya dapat mencapai puluhan juta rupiah.

Dalam tradisi sadranan yang diselenggarakan setiap hari Jumat terakhir pada bulan Jawa Ruwah, bertepatan tanggal 28 Pebruari 2025 tidak diguyur hujan, sehingga orang-orang yang rayahan/rebutan mata uang koin berlepotan “bletok”, tanah basah yang dapat mengotori badan.
Dua orang anak usia sekolah dasar (SD) bernama Iwan dan Riska yang ikut rayahan/rebutan koin, mengatakan merasa senang mendapat koin mata uang sejumlah Rp30.000,-. Mereka mengatakan uang yang didapat sebesar Rp30.000,- akan digunakan untuk jajan.
Penyelenggaraan tradisi sadranan di petilasan bangunan Masjid Mbah Bolu sampai berakhir sekitar pukul 17.20-an tidak hujan. Ini membuat panitia sadranan tersebut dan warga masyarakat yang hadir di lokasi sadranan merasa senang. (ksd)