Umat Kristen Mesti Mencontoh Kehidupan Yesus

KLATEN (BK). Perayaan Paskah berarti merayakan Yesus yang telah  bangkit dari mati.  Yesus yang diimani oleh  umat Kristen maka selayaknya umat Kristen mencontoh kehidupan Yesus. Karena Yesus menjadi sentral iman umat Kristiani.

Demikian  diungkapkan Bapak Pendeta Fendy Susanto  dari Gereja  Kristen Jawa (GKJ) Gondokusuman,  Yogyakarta dalam renungannya  perayaan Paskah umat Kristiani di  jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten di Pendopo Pemkab Klaten, Rabu (27/4).  Lebih lanjut ia  mengatakan, umat Kristen sekarang  dalam  merenungi/merefleksi  kehidupan Yesus  penuh menghayati.  Menghayati imannya pada Tuhan Yesus  berupa jalan salib, kematian Yesus, dan kebangkitan Yesus nampak dengan kesungguhan hati.  Bila sedang merenungi atau menghayati  sengsara Yesus, mati, dan bangkit dari mati umat Kristen  sampai menangis.

Namun, yang menjadi pertanyaan Bapak  Pendeta  Fendy Susanto apakah penghayatan umat Kristen  apa sudah sampai pada tahap ibadah sosial dalam kehidupan di masyarakat.  Mencontoh hidup Yesus yang  memberi kasih pada  orang sakit, orang terlantar, orang tertindas  mesti menjadi semangat  bagi orang Kristen.

Perayaan Paskah bagi umat Kritiani di jajaran Dinas Pendidikan  Kabupaten Klaten dihadiri sekitar 700-an umat Kristiani.  Nampak  hadir Kepala  Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan  Kabupaten Klaten  Bambang Teguh Setyo yang hadir mewakili H Pantoro selaku  Kepala Dinas Pendidikan Klaten.  Hadir  juga  Sekretaris Daerah (Sekda)  Kabupaten  Klaten  Jaka Sawaldi yang mewakili Bupati Klaten Hj Sri Hartini.

Suasana umat Kristiani jajaran Dinas Pendidikan Klaten sedang mengikuti perayaan Paskah 2016 di Pendopo Pelkab Klaten. (p.kus)
Suasana umat Kristiani jajaran Dinas Pendidikan Klaten sedang mengikuti perayaan Paskah 2016 di Pendopo Pelkab Klaten. (p.kus)

Sambutan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten yang dibacakan oleh Bambang Teguh S antara lain mengatakan, umat Kristiani ketika menemui  sesama  yang   melanggar, termasuk menemukan  pelanggaran cara menegurnya mesti didasari dengan kasih.  Dalam membimbing sesama orang yang melakukan kesalahan hendaknya didasari dengan kasih yang lemah lembut. Sambutan H Pantoro yang dibacakan oleh Bambang Teguh S mengambil dari surat Paulus pada umat Korintus ialah I Kor 13:4-12 tentang Kasih.

Sedangkan sambutan Bupati Klaten Hj Sri Hartini yang dibacakan oleh Jaka Sawaldi  mengangkat tentang Pluralisme.  Keberagaman warga masyarakat  dalam keyakinan   agama mesti dijunjung tinggi. Perbedaan keyakinan  mesti dapat diterima dari semua pihak. Dialog secara terbuka  antar warga yang beda keyakinan mesti ditumbuhkan dalam kehidupan  sehari-hari. Sehingga hubungan umat antar beragama di Klaten dapat tercipta kedamaian. (ksd)

Cloud Hosting Indonesia

Tinggalkan Komentar