Ketika pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Berbasis Komputer Kamis (16/4) sore rampung, perasaan hati Muhammad Woro Nugroho menjadi plong. Pancaran sinar matanya nampak lega dan berbinar. Hari-hari ke depan tinggal menunggu pengumuman kelulusan para siswanya.
Suasana rileks terungkap ketika wawancara dengan Pak Woro, sapaan sehari-hari Muhammad Woro Nugroho yang menjabat Kepala SMK Negeri 4 Klaten, di ruang kerjanya Kamis sore. Para siswa peserta UN Berbasis Komputer sudah banyak yang keluar. Waktu itu UN Berbasis Komputer di hari terakhir sesi ke-3 waktunya sudah tinggal sekitar 25 menit berakhir. Sehingga saat itu menjadikan hati Pak Woro benar-benar plong, dan tidak merasa spaneng.
Sebagai penanggung jawab sekolah penyelenggara ujian (SPU) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Klaten, di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Woro Nugroho nampak senang atas lancarnya pelaksanaan UN Berbasis Komputer. Dengan rendah hati ia menuturkan lancarnya pelaksanaan UN Berbasis Komputer di SMK Negeri 4 Klaten berkat kerja sama yang baik diantaranya para guru, Agus Widiyanto sebagai proktor, empat orang assisten (pembantu) proktor ialah Indro Pratopo, Yuni Prasetya Nugroho, Ari Widyaningsih, dan Yohanes Edi Purnomo, serta seorang tehnisi Ari Setyawan. Lebih lanjut Pak Woro mengatakan, semua yang terlibat dalam pelaksanaan UN Berbasis Komputer, biasa disebut CBT, melaksanakan tugas secara all out. Agar untuk pelaksanaan UN Berbasis Komputer lancar personel komputer (PC) setelah dipakai mesti dibersihkan semua. Pembersihan PC dilakukan satu persatu. Ditegaskan Pak Woro pembersihan PC tidak dapat dilakukan dari server. Pembersihan PC mesti dilakukan satu persatu, sehingga komputer benar-benar bersih dari file-file dan lainnya. Tujuan PC dibersihkan agar siswa dalam login untuk mengerjakan UN Berbasis Komputer lancar tidak ada hambatan. Tentuanya login cepat, dan lancar, soal mudah diakses, dan dapat dioperasionalkan cepat.
Muhammad Woro Nugroho juga mengungkapkan, pelaksanaan UN CBT di SMK Negeri 4 Klaten sejak hari pertama hingga hari terakhir semua siswa dapat mengikuti ujian nasional CBT. Menurutnya siswa merasa senang dan enjoy dalam mengerjakan soal ujian nasional CBT. Para siswa yang tergolong pandai banyak yang sudah keluar ketika sekitar 30-an menit waktu yang ditentukan berakhir. Jumlah peserta ujian nasional CBT SMK Negeri 4 Klaten ada 376 siswa. Rinciannya, program keahlian Akuntasi ada 120 siswa, program keahlian administrasi perkantoran jumlahnya 120 siswa, program keahlian teknik komputer jaringan (TKJ) ada 73 siswa, dan program keahlian pemasaran berjumlah 63 siswa.
Dalam kesempatan ini juga, Pak Woro mengungkapkan UN CBT ini merupakan evaluasi akhir penuh tantangan namun membanggakan. Ujian model CBT ini untuk pengembangan ke depan dan perbaikan system. Dengan UN CBT ini, lanjut Woro, tingkat kejujuran siswa lebih tinggi, karena siswa mesti mengerjakan sendiri, dan siswa tidak ada kesempatan untuk melakukan kerja sama. Ia berharap tahun depan, persiapan dan sosialisasi UN CBT jauh-jauh sudah dilakukan. Sehingga sekolah dapat mempersiapkannya dengan baik. Tentunya untuk persiapan komputer, dan terkait perangkat lainnya, seperti jenset yang mesti juga dipersiapkan. Sehingga SMK Negeri 4 Klaten, yang berada di Jalan Mataram nomor 5, Belangwetan, Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, sungguh mempersiapkan siswa yang berkarakter mulia, unggul, berprestasi, dan berwawasan lingkungan.
Seorang siswi SMK Negeri 4 Klaten kompetensi Administrasi Perkantoran bernama Heni Puspitasari, setelah rampung mengerjakan UN CBT mata pelajaran Teori Kejuruan mengatakan soalnya mudah. Sejak UN CBT hari pertama hingga hari terakhir ia tidak mengalami kesulitan mengenai komputer yang digunakan ujian nasional. Pengakuan Heni Puspitasari tidak akan melanjutkan di perguruan tinggi. Setelah lulus, harapan Heni akan mencari pekerjaan yang sesuai dengan kompetensinya.