BERITA KLATEN – Tepat tanggal 19 Desember 2025 Universitas Widya Dharma (Unwidha) Klaten memperingati Dies Natalis ke-56. Tema Dies Natalis ke-56 adalah Kampus Cerdas untuk Indonesia Emas ialah berdaya, berinovasi, dan berkelanjutan.
Unwidha di usia 56 tahun adalah sudah lebih dari setengah abad dalam dedikasinya dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di Klaten. Pada kesempatan ini menjadi momen penting untuk merefleksikan sejarah panjang Unwidha, mulai dari awal berdiri sebagai Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yayasan Pendidikan Klaten (IKIP YP Klaten) pada tahun 1969, sampai bertransformasi menjadi universitas pada 19 Desember 1994 sesuai surat keputusan resmi perubahan bentuk.
Dari tema tersebut, dalam Dies Natalis ke-56 ada slogan “Dari Kampus Cerdas untuk Indonesia yang Tangguh”. Ini sebagai bentuk komitmen Unwidha terhadap era transformasi (sustainability) melalui implementasi konsep green campus, serta kontribusi terhadap sustainable development goals (SDGs). Tema yang relevan dan inklusif, mencerminkan semangat kolaboratif seluruh civitas akademika kegiatan tridarma perguruan tinggi.
Rektor Unwidha Klaten Prof Triyono dalam sambutannya, Sabtu (20/12/2025) juga mengatakan untuk memeriahkan peringatan Dies Natalis ke-56, Unwidha menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai unsur sivitas akademika, yayasan, hingga masyarakat, antara lain:
1.Pagelaran wayang kulit dengan lakon Bima Suci, ini bermaksud sebagai simbol perjalanan spiritual dan pencarian jati diri, yang mencerminkan nilai-nilai luhur pendidikan dan karakter yang dijunjung tinggi oleh Unwidha.
2.Pengabdian pada masyarakat, sebagai salah satu pilar tridarma perguruan tinggi yang terus dijalankan oleh civitas akademika Unwidha dalam berbagai bidang sosial, pendidikan, lingkungan, dan kesehatan masyarakat.
3.Jalan sehat dan Silaturahmi, dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 20 Desember 2025. Kegiatan jalan sehat diikuti oleh Pembina, Pengawas, Pengurus Yayasan Pendidikan Indonesia Klaten selaku Badan Penyelenggara Unwidha, serta seluruh dosen dan tenaga kependidikan beserta isteri/suami, mahasiswa, perwakilan Forkompincam, dan perangkat Desa Karanganom. Kegiatan jalan sehat dan silaturahmi bertujuan untuk mempererat keakraban, memperkuat kolaborasi, dan menjalin hubungan harmonis antar seluruh pemangku kepentingan kampus dan masyarakat.
Pemberangkatan jalan sehat ditandai mengelebetkan bendera start oleh Rektor Unwidha Prof Triyono. Jalan sehat menempuh jarak kurang lebih 5 km. Setelah peserta jalan sehat masuk finish kemudian langsung sarapan pagi menu nasi SOP, dan makanan snack. Untuk memeriahkan suasana ada hiburan musik dan penyanyi yang menambah semaraknya peringatan Dies Natalis Unwidha ke-56. Dalam kesempatan itu juga dibagikan dorprize bagi yang mendapat undian.
4.Lomba menghias tumpeng oleh ibu-ibu Paguyuban Dharma Wanita Unwidha, sebagai bentuk pelestarian budaya lokal dan apresiasi terhadap peran perempuan dalam mendukung kegiatan kampus. Penilaian lomba menghias tumpeng dilakukan oleh Rektor Unwidha Prof Triyono, Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia Klaten Drs Haji Basuki, dan Ibu-ibu yang berkompetisi.
Rektor Prof Triyono juga mengungkapkan di Unwidha tahun 2025 ini tambah 2 dosen PPKn, 2 dosen fisioterapi, 4 dosen farmasi, kemudian 3 dosen lulus sertifikasi. Mahasiswa yang mendapat bea siswa ada 170 orang mahasiswa.
Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia Klaten Haji Basuki dalam sambutannya menginformasikan memberikan penghargaan pada dosen dan karyawan. Penghargaan berupa 1kali gaji. Dosen yang mendapat penghargaan adalah Titik Purwanti dan Dr Hartusti. Karyawan yang dapat penghargaan bernama Suwandi.
Setelah menyampaikan sambutan, Haji Basuki melakukan pemotongan tumpeng yang diberikan pada Rektor Unwidha Klaten Prof Triyono.
Dies Natalis ke-56 ini bukan hanya selebrasi, tetapi juga momentum strategi untuk melangkah lebih jauh ke depan. Unwidha diharapkan terus tumbuh menjadi kampus unggul dan berdaya saing global, yang mampu melahirkan lulusan cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Prof Triyono mengatakan, “Melalui semangat berinovasi dan keberlanjutan, Unwidha bertekad menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia Emas 2045.”
Kolaborasi antara dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, yayasan, alumni, dan masyarakat, Unwidha akan terus hadir sebagai kampus yang berdaya, berdampak, dan menjadi bagian penting dalam membangun peradaban bangsa.(ksd)


