BERITA KLATEN –– Menjelang akhir tahun 2022 Yayasan Jamaah Haji Kabupaten Klaten mentasharrufkan atau menyalurkan zakat infaq dan shodaqoh (ZIS) yang diambilkan dari profit unit usaha serta penarikan zakat dari karyawan, para dokter, dan paramedis lainnya di Rumah Sakit Islam (RSI) Klaten untuk yang kedua kalinya.
Kegiatan tersebut dilakukan di Gedung RSI Lantai 5 komplek Rumah Sakit Islam Klaten, Sabtu (10/12/2022).
Ketua Yayasan Jamaah Haji Kabupaten Klaten H.Anas Yusuf Mahmudi mengatakan bahwa salah satu kegiatan Yayasan Jamaah Haji Kabupaten Klaten ini adalah pentasharrufan zakat, infaq, dan shodaqoh yang diambil dari profit dari unit unit usaha dan penarikan zakat dari karyawan, para dokter, paramedis lainnya yang pengumpulannya dilakukan oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ).
Dikatakan bahwa untuk penyaluran ZIS dari Yayasan saat ini dilakukan dengan bekerja sama dengan amil zakat baik dari Muhammadiyah naupun dari NU Kabupaten Klaten serta lembaga Otonomi masing-masing.
“Mekanismenya kita serahkan ZIS dari Yayasan kepada lembaga-lembaga yang ada di Muhammadiyah dan NU kemudian merekalah masing-masing lembaga tersebut yang mentasharrufkan kepada yang berhak,” katanya.
Menurutnya ZIS yang ditasharrufkan saat ini mencapai Rp 470.375.000,00 untuk tahap ke 2 tahun 2022 .
Ketua UPZ Yayasan Jamaah Haji Kabupaten Klaten KH. Syamsuddin Asyrofi, dalam laporannya mengatakan bahwa penyaluran ZIS dari Yayasan Jamaah Haji Klaten pasca pandemi difokuskan untuk pemberdayaan SDM dan penguatan kelembagaan dan personil
“Oleh karenanya penyaluran ZIS diserahkan kepada LazisNU, LazisMU, LDNU, Lembaga Otonomi lainnya di NU dan Muhammadiyah utamanya di bidang pendidikan, Rumah Mualaf, Panitia I’tikaf masjid Al-Aqsha, untuk pemberdayaan Yatim Piatu, bantuan sarpras bagi madrasah dan sekolah, bantuan untuk Imam masjid, muadzin, dan marbot, serta penguatan lingkungan bagi pembina, pengurus, dan pengawas Yayasan,”ujar Syamduddin Asyrofi.
Filosofi Yayasan Jamaah Haji Kabupaten Klaten ini menurut Syamsuddin Asyrofi adalah ingin mewujudkan ibadah Haji yang mabrur dan bisa memberi manfaat kepada orang lain, karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Yayasan Jamaah Haji Kabupaten Klaten ini dibidani, dirintis, dan didirikan oleh dua organisasi kemasyarakatan (Ormas ) besar di Indonesia yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama ( NU) di Kabupaten Klaten yang kemudian melahirkan unit amal usaha Rumah Sakit Umum Islam (RSUI) Klaten dan saat ini sudah mengembangkan sayapnya dengan mendirikan RSUI Klaten di Cawas dan RSUI Klaten di Boyolali serta mulai merintis dan membangun pusat pendidikan dan islamic center di bawah Yayasan Al-Mabrur Klaten.
“Kita juga mengembangkan BPR Syariah Al-Mabrur serta media dakwah Radio Salma.FM yang sudah tidak asing lagi serta menyediakan sarana Gedung untuk pertemuan dan acara besar lainnya yakni Gedung Al-Mabrur” katanya.
“Sinergitas antara Muhammadiyah dan NU yang kemudian melahirkan sejumlah unit amal usaha seperti di Klaten ini jarang ditemukan ditempat lain,” katanya.
Oleh karenanya menurut Syamsuddin Asyrofi gerak langkah Muhammadiyah dan NU di Klaten ini pantas menjadi rollmodel dua ormas besar berkolaborasi mewujudkan karya besar untuk membantu masyarakat luas serta membangun sinergitas dan penguatan ukhuwah Islamiyah yang riil untuk kemaslahatan umat.
“Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin dilakukan dan diwujudkan selama kita mendasari diri membangun kerjasama untuk kemaslahatan umat,” pungkasnya.
Penulis: Moch.Isnaeni
Editor: ksd