WEDI (BK). Wariso, warga Dukuh Jiwo Kulon, Desa Trotok, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah meninggal dunia (MD) korban tabrak lari di depan poli klinik PKU Muhammadiyah Wedi, Minggu (20/3) petang. Sedangkan Sri Suparmi (35) yang diboncengkan mengalami luka-luka lecet di tangan dan kaki.
Menurut warga di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) Wariso berboncengan dengan Sri Suparmi mengendarai sepeda motor merk Honda Supra Fit nomor polisi AD 2866 GL. Pengakuan Sri Suparmi yang tinggal di Dukuh Candi, Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, DIY, mau bepergian ke Mayungan, Klaten Selatan. Pengakuannya ketika ditanya Berita Klaten di ruang darurat PKU Muhammadiyah Wedi perjalanannya dari arah Wedi menuju ke utara. Sri Suparmi mengatakan tidak tahu lawan tabrakannya karena ia sempat tidak sadar.
Beberapa warga di sekitaran TKP di Dukuh Karangrejo, Desa Pandes, Wedi dan di Desa Pakahan, Kecamatan Jogonalan menduga Wariso yang berboncengan dengan Sri Suparmi tabrakan dengan truk yang melaju dari arah utara. Namun banyak orang yang berada di TKP mengatakan tidak tahu ciri-ciri kendaraan yang menabrak sepeda motor yang dikendarai oleh Wariso.
Irwan salah seorang yang ikut membantu mengangkat mayat Wariso ke dalam mobil yang akan membawa ke RS Dokter Soeradji Tirtonegara Tegalyoso, Klaten. Saat itu kondisi pergelangan tangan Wariso patah, dan ada beberapa luka di badannya. Irwan mengatakan tidak tahu kendaraan yang menabrak sepeda motor Supra Fit yang dikendarai Wariso.
Warga yang berada di sekitaran TKP menghimbau pada sopir yang mengendarai motor roda 4 yang merasa menabrak Wariso agar menyerahkan diri. Karena menurut warga yang berada di sekitaran TKP banyak yang tidak tahu kejadian tabrak lari itu. (ksd)