BERITA KLATEN-Pentas kethoprak yang melibatkan wartawan di Kompleks RSPD Klaten, Kamis (1/3/2018) tadi malam karena memukau pemirsa karena dialognya yang menggemaskan.
Ucapan-ucapan dalam dialog yang dilontarkan beberapa orang pemeran yang menggemaskan sempat membuat pemirsa tertawa terpingkal-pingkal dan merespon nyeletuk sekenanya. Salah seorang pemain Sumarji “Bunder” ketika mengucapkan dialog kethoprakan menggunakan Bahasa Jawa, yang awalnya nampak pas, tetapi tiba-tiba menutup dialognya tidak pas menggunakan tembung (kata) Bahasa Jawanya. Karena tidak pas penggunaan tembung/kata itulah yang membuat penonton tertawa geli, dan nampak merasa gemas.
Selain itu, dialog antara Muh Isnaeni dan Wahyudi Martono juga membikin tertawa para penonton yang menyimak dialognya. Karena dalam dialog antara Wahyudi Martono dengan Muh Isnaeni ungkapan-ungkapan yang dilontarkan saling sindir mengenai golongan pangkat kepegawaian dan jabatan yang sedang diembannya. Dalam pekerjaan sehari-hari memang etika bekerja dalam jabatan perlu dijalan, tetapi dalam main kethoprak jabatan dalam bekerja sehari-hari dapat dikesampingkan. Ini yang membuat para penonton, ada para pejabat Pemkab Klaten, para camat, dan lainnya tertawa terpingkal-pingkal.
Selain itu, adegan perang juga nampak kurang optimal. Karena ada beberapa adegan perang kurang dipersiapkan. Waktu adegan perang juga menimbulkan tertawa penonto. Hal itu sesuai laporan yang disampaikan ketua panitia pentas kethoprak dalam rangka memperingati hari ulang tahun pers nasional (HPN) dan ulang tahun RSPD Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Wahyudi Martono.
Dalam laporannya Wahyudi Martono antara lain mengungkapkan dalam persiapan pentas kethoprak dalam rangka HPN dan HUT RSPD Klaten dalam latihan wartawan kurang disiplin. Sehingga melatih wartawan lebih sulit dibanding melatih para pejabat. Wahyudi Martono dalam laporannya juga menuturkan pentas kethoprak wartawan ini kerja sama dengan insan kehumasan Pemkab Klaten, humas Polres Klaten, dan Dewan Kesenian Kabupaten Klaten. Diharapkan juga para wartawan dari berbagai media cetak, media elektronik berupa media online, radio, juga tv yang bertugas di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ada kerja sama yang sinergis.
Nampak hadir ikut menonton pentas kethoprak wartawan adalah Bupati Klaten Hj Sri Mulyani, Sekretaris Daerah Jaka Sawaldi, para Assisten Bupati, Staf Ahli Bupati, para camat, para wartawan yang tidak ikut main kethoprak, dan penonton lainnya. Pentas kethoprak wartawan bekerja sama dengan insan kehumasan Pemkab Klaten mengambil lakon cerita Mustikaning Senopati Majapahit. Menurut Wahyudi Martono yang menjabat Kabag Humas Kabupaten Klaten, untuk pentas kethoprak ini latihan sebanyak 6 kali. Salah seorang pelaku putri mengatakan pada wartawan yang meliput mengatakan cukup menyenangkan pentas kethoprak ini. Tetapi cukup susah juga karena harus dialog menggunakan Bahasa Jawa.
Bupati Klaten Hj Sri Mulyani dalam sambutannya antara lain mengatakan merasa senang para wartawan ikut pentas seni kethoprak. Kabupaten Klaten berkomitmen untuk melestarikan seni budaya kethoprak. (ksd)