Search

Wujudkan Kemandirian Pangan Desa Cetan, Mahasiswa KKN Tim Undip 2022/2023 Ajarkan Penanaman Sayuran dengan Aquaponik Sederhana

Klaten – Di era modern ini, tantangan terkait keberlanjutan pangan dan lingkungan semakin meningkat. Ketergantungan pada pasokan makanan dari luar dan praktik pertanian konvensional yang menggunakan pestisida dan pupuk kimia menghadirkan risiko keamanan pangan dan dampak negatif terhadap lingkungan.

Metode aquaponik sederhana merupakan sistem pertanian berkelanjutan yang menggabungkan budidaya ikan dan tanaman secara simbiosis mutualistik. Sistem aquaponik sederhana dikenalkan kepada Ibu-ibu di Desa Cetan, sehingga dapat menghadirkan peluang untuk meningkatkan kemandirian pangan rumah tangga.

Anggota Tim II KKN Undip, Anita Andini, berbagi wawasannya, “Saya melihat potensi luar biasa dalam aquaponik untuk mewujudkan kemandirian pangan. Melalui program kerja pembuatan aquaponik sederhana, saya ingin memperkenalkan metode praktis bagi warga yang suka menanam namun memiliki lahan terbatas”.

Tanaman yang digunakan untuk praktik ini yaitu bayam brazil. Hal ini mengingat Bayam Brazil mengandung protein yang tinggi, mineral, asam folat, vitamin A, vitamin B6, vitamin C dan aktioksidan. Namun tanaman ini tanaman belum familiar bagi sebagian masyarakat. Oleh karena itu, dilakukan sosialisasi terlebih dahulu untuk mengenalkan Bayam Brazil sebelum dilakukan praktik.

Cara membuat penanaman sayur dengan aquaponik diawali dengan meletakkan bibit bayam pada media tanam rockwool kemudian diletakkan pada gelas plastik. Gelas dikaitkan pada ember dan memasukkan ikan ke dalam ember. Nantinya ikan akan memberi makan tanaman dengan limbahnya, yang diubah oleh bakteri menjadi makanan untuk tanaman. Air dari tangki ikan mengalir ke wadah tanaman, dan tanaman menyerap nutrien dari air. Tanaman membersihkan air sebelum air kembali ke tangki ikan. Dengan cara ini, ikan dan tanaman saling membantu tumbuh, membuat sistem ini efisien dan ramah lingkungan.

Melalui pelatihan dan sosialisasi, ibu-ibu Desa Cetan belajar cara merawat sistem aquaponik dan menanam berbagai jenis sayuran. Berdasarkan kegiatan, terlihat bahwa tingkat partisipasi ibu-ibu tinggi yang dibuktikan dengan aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab dan praktik pembuatan. Tingkat partisipasi ini dapat mencerminkan tingkat minat dan antusiasme peserta terhadap program. Proses pembelajaran ini diharapkan tidak hanya memberikan makanan sehat di meja makan, tetapi juga membuka jalan bagi kemandirian pangan yang berkelanjutan.

 

Penulis: Anita Andini/Bioteknologi Universitas Diponegoro Semarang

Cloud Hosting Indonesia

Tinggalkan Komentar