BERITA KLATEN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ) RI Komisi II Drs.H.Mohammad Toha, M.Si mengatakan bahwa upaya mewujudkan kerukunan umat beragama di masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Pihaknya mengapresiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klaten yang telah berhasil membentuk Paguyuban Kerukunan Umat Beragama (PKUB) sampai tingkat Kecamatan dan Desa/ Kelurahan.
“Melalui Pembebtukan PKUB sampai Desa/ Kelurahan ini merupakan ikhtiar mewujudkan kerukunan umat beragama,” katanya.
Itulah sebabnya Toha selaku mitra kerja BPIP dalam waktu dekat akan bekerja sama dengan FKUB Klaten melakukan kegiatan sosialisasi implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat lewat PKUB di Klaten.
Menutut Toha FKUB Klaten menjadi rolmodel bagi FKUB se Indonesia karena telah berhasil mengukir sejarah yang membanggakan yakni FKUB Klaten telah selesai membentuk Paguyuban Kerukunan Umat Beragama sampai tingkat Kecamatan dan Desa/Kelurahan se Kabupaten Klaten, yang terdiri dari 26 kecamatan dan 401 desa dan kelurahan.
“Pembentukan PKUB di tingkat desa/kelurahan ini sangat penting. Apalagi PKUB tingkat Desa/Kelurahan seperti ini belum ada di Provinsi Jawa Tengah dan bahkan di Indonesia,” katanya.
Mohammad Toha memberikan apresiasi yang tinggi bahwa untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama diperlukan wadah untuk bertemu di antara para tokoh agama dan tokoh masyarakat. Oleh karena itu keberadaan PKUB tingkat desa dan kelurahan dirasa penting untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama di masyarakat.
“Toleransi beragama itu penting. Tetapi merawat kerukunan beragama itu juga tidak mudah,”tutur Toha.
Untuk itu menurut Toha perlu dikembangkan sikap moderasi beragama, yaitu cara pandang dalam beragama secara moderat. Artinya, memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem.
Di kantor FKUB Klaten Mohammad Toha, Selasa (26/7/2022) rapat bersama dengan semua pengurus FKUB Kabupaten Klaten untuk menyiapkan agenda kerja sama dengan BPIP dan DPR RI terkait implementasi nilai- nilai pancasila dalam kehidupan sehari- hari.
“Kita akan kerja sama antara BPIP, DPR RI, dan FKUB Kabupaten Klaten untuk sosialisasi implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat lewat PKUB di Klaten,” katanya.
Ketua FKUB Kabupaten Klaten Syamsudin Asyrofi mengatakan, tugas utama FKUB Kabupaten yaitu membantu Bupati dalam membangun kerukunan umat beragama di masyarakat.
“Nah, untuk membangun kerukunan umat beragama di Kabupaten Klaten ini, maka kami membentuk PKUB sampai tingkat desa dan kelurahan. Sekarang, sudah terbentuk PKUB di 401 desa dan kelurahan di Kabupaten Klaten. Kalau dihitung, ada 4500 pengurus bersama penasihatnya. SK (Surat Keputusan)-nya kami tanda tangani pada tanggal 3 Januari 2022 lalu,” kata Syamsuddin A.
Syamsuddin Asyrofi menambahkan, ada sejumlah permasalahan terkait kehidupan beragama yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini. Pertama, mengenai kerukunan antar umat beragama. Kedua, pengembangan moderasi beragama. Ketiga, gerakan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
“Kita mempunyai sekitar 5000 orang tokoh agama se Kabupaten Klaten yang bisa menjadi patron dalam menciptakan kerukunan umat beragama. Kita mempunyai mimpi besar untuk merubah stigma negatif dari Klaten. Dan pada saatnya nanti, kita akan kukuhkan pengurus PKUB yang nanti akan melibatkan sekitar 5000 orang di Candi Prambanan yang merupakan simbol kerukunan umat beragama di dunia,” tandas Samsuddin Asyrofi.
Syamsudin Asyrofi mengemukakan, pasca terbentuknya PKUB sampai tingkat desa dan kelurahan ini, FKUB Klaten sering menjadi ajang studi banding dari berbagai daerah, karena memang semua daerah itu ingin menjadikan masyarakatnya hidup rukun, dan hidup berdampingan dalam keberagaman.
“Kita berharap, pemihakan APBD Kabupaten terhadap FKUB Klaten bisa terus meningkat. Apalagi belakangan ini, banyak daerah yang melakukan studi banding ke Klaten,” ujarnya.
Ditulis oleh Moch.Isnaeni
Editor: ksd