Keceriaan wajah Yohanes Priyono yang selalu nampak bila bertemu dengan siapapun. Dan dari pancaran raut muka itulah terlihat semangatnya untuk mengabdi di SMA Negeri 2 Klaten.
Itulah kesan yang terbersit pada diri Yohanes Priyono yang biasa disapa Pak Pri dalam serah terima jabatan kepala SMA, SMK Negeri, dan kepala UPTD Pendidikan jajaran Dinas Pendidikan Klaten di aula Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, Rabu (1/4) siang. Pengalaman Yohanes Priyono sebagai Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Wedi dan SMA Negeri 1 Jogonalan tentunya menjadi kawah candradimuka untuk menimba pengalaman didalam dunia pendidikan yang penuh dinamika.
Secara kronologi, Yohanes Priyono mendapat surat keputusan (SK) sebagai Kepala SMA Negeri 1 Wedi pada tanggal 1 April 2009, kemudian SK Kepala SMA Negeri 1 Jogonalan tanggal 13 Pebruari 2012, dan sebagai Kepala SMA Negeri 2 Klaten dengan SK Nomor 821.2/289/10 tanggal 24 Maret 2015. Dengan didasari ketulusan hati dan jujur, serta semangat mengabdi dalam pendidikan bagi generasi muda, sikap inilah yang mendorong tekatnya untuk mempertahankan nama baik SMA Negeri 2 Klaten. Di tempat tugasnya yang baru ini Yohanes Priyono mengakui tidak gampang untuk mempertahankannya. Namun Pak Pri yang pernah mendapat penghargaan dua kali sebagai kepala sekolah berprestasi pada tahun 2012 dan tahun 2014 akan membesarkan hati bertekad untuk memajukan SMA Negeri 2 Klaten. Menurutnya, sekolah di manapun dan bagaimanapun juga tidak ada istilah dalam penanganan sekolah itu ringan. Semuanya itu berat, karena dalam dunia pendidikan adalah mempersiapkan manusia muda atau generasi muda untuk masa depan bangsa. Di sekolah adalah tempat mempersiapkan generasi muda, tempat untuk menyiapkan orang yang akan memimpin masa depan Negara Indonesia. Yohanes Priyono menegaskan ini tidak mudah, berat, karena dalam mempersiapkan calon pemimpin bangsa perlu program-program, dan menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan di sekolah.
Secara khusus, Yohanes Priyono ketika mendapat tugasnya yang baru sebagai Kepala SMA Negeri 2 Klaten menyadari dan percaya bahwa SMA Negeri 2 secara riil dipandang sebagai SMA yang punya prestasi bagus. Artinya, inputnya juga sudah tinggi, dan output dan outcomenya juga sudah baik. Oleh karena itu Yohanes Priyono punya prinsip di tempat tugasnya yang baru, di SMA Negeri 2 Klaten ia tidak akan meninggalkan apa yang sudah dimiliki oleh SMA Negeri 2 Klaten sebagai dasar untuk menjadi SMA yang benar-benar nantinya tetap memiliki prestasi. Paling tidak mempertahankan prestasi, dan yang belum bagaimana menggalang prestasi dengan modal dasar yang sudah dipunyai oleh SMA Negeri 2 Klaten.
Selama Yohanes Priyono menjabat Kepala SMA Negeri 1 Jogonalan sudah berusaha semaksimal mungkin. Secara nyata sarana prasarana sudah berkembang dan sudah mendukung untuk kegiatan belajar mengajar yang baik. Karena SMA Negeri 1 Jogonalan, menurutnya tidak boleh dipandang dengan sebelah mata. Bagaimanapun SMA Negeri 1 Jogonalan merupakan embrio menjadi sekolah yang dapat berprestasi. Selama Yohanes Priyono menjabat kepala sekolah di SMA Negeri 1 Jogonalan maruk peringkat lima besar di Kabupaten Klaten dari 29 SMA yang ada di Kabupaten Klaten. Motto yang ia kedepankan di mana saja sebagai kepala sekolah, hendaknya di SMA Negeri 1 Jogonalan dan SMA Negeri 2 Klaten menjadi sekolah tujuan bagi siswa yang baru saja lulus dari sekolah menengah pertama (SMP). Ia tetap berharap SMA Negeri Jogonalan dan SMA Negeri 2 Klaten dapat meraih prestasi. Tentunya perlu kerja sama yang baik dengan semua yang terkait, baik dewan guru maupun komite sekolah, dan lainnya.
Yohanes Priyono yang lahir di Kebumen pada tanggal 7 Mei 1957, dan sekarang tinggal Desa Keputran, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten dalam menekuni profesinya sebagai pendidik pada tahun 2012 sudah berulang kali mengikuti pendidikan dan latihan kepala sekolah di LPPKS Surakarta. Banyak pelatihan-pelatihan untuk menunjang tugas sebagai kepala sekolah selalu diikutinya. Sebagai orang yang beragama Katolik, sejak muda, Yohanes Priyono setiap melakukan kegiatan selalu mengandalkan kekuatan bimbingan dari Tuhan Yesus. Maka dalam menjalankan tugas sebagai kepala sekolah ia selalu mohon bimbingan dalam doa-doa yang ia lambungkan pada Bapa yang ada di Sorga. Dan ia yakin Tuhan Yesus akan selalu memberi tuntunan.
Untuk kegiatan gereja ia juga aktif di lingkungannya, ialah di wilayah Paroki Kebonarum. Yohanes Priyono meyakini semua yang ia dapatkan ini merupakan berkah dari Allah Bapa di Sorga.